Minggu, 01 Mei 2011

Usaha Modal Kecil Untung Besar

Sebenarnya untuk benar-benar menjadi pengusaha yang bisa mendapatkan untung besar diperlukan modal yang SANGAT BESAR, atau tidak akan sukses besar. Modal kecil benar-benar tidak cukup. Namun Modal itu banyak bentuknya, bukan hanya uang. Kalau modal uang bisa saja kecil.

Modal Usaha Selain uang:
Ada modal dengkul, modal semangat, modal kepercayaan, modal suara merdu, modal pandai berbicara, modal kegigihan, modal keberanian, modal ketekunan, modal keuletan, modal kejelian, dan sebagainya.

Jika modal uangnya kecil maka modal pasti diperlukan Modal Selain Uang tadi. Pasti. Misalnya modal banyak member, modal pandai promosi, modal pandai prospekting, dan sebagainya (biasanya dalam dunia bisnis jaringan ini berlaku).

Nah, kalau tanpa modal besar saja berarti tanpa modal uang yg besar, tanpa usaha yang besar, tanpa kegigihan dan kesabaran yang besar, tanpa semangat yang besar dan sebagainya, maka dijamin TIDAK akan sukses menjadi PENGUSAHA, hampir tidak ada usaha yang sukses dengan cara seperti itu, yang semua modalnya kecil. Betul ya?

pengertian keunggulan kompetitif

Menurut Tangkilisan (dalam bukunya Strategi Keunggulan Pelayanan Publik Manajemen SDM, 2003) bahwa Keunggulan Kompetitif adalah merujuk pada kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang menempatkannya pada suatu posisi yang menguntungkan berkaitan dengan perusahaan lainnya. Keunggulan Kompetitif muncul bila pelanggan merasa bahwa mereka menerima nilai lebih dari transaksi yang dilakukan dengan sebuah organisasi pesaingnya.
Kemudian di dalam Kamus Bahasa Indonesia oleh Badudu-Zain (1994) dinyatakan bahwa keunggulan kompetitif bersifat kompetisi dan bersifat persaingan. Bertitik tolak dari kedua sumber diatas bahwa keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh organisasi dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan organisasi lainnya untuk mendapatkan sesuatu. Contoh perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang Perbankan masing-masingnya bagaimana berusaha untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan keuanggulan yang dimilikinya.
Sumber keunggulan kompetitif yang pertama Seorang merasakan value jika jasa / produk yang ia nikmati sepadan atau lebih besar dari biaya yang ia keluarkan. Contoh anda potong rambut di salon yang sangat mahal. Jika hanya melihat harga yang mahal anda pasti berpikir ulang untuk potong rambut di sana. Namun ternyata dengan potong rambut di sana rambut anda dipotong oleh pemotong rambut yang sangat professional bahkan katanya ia adalah tukang potong rambut beberapa artis terkenal.Karena ia tukang potong artis terkenal anda memperoleh value berupa potongan rambut yang bagus dan juga rasa bangga bahwa anda juga sekelas dengan artis paling tidak pada selera potong rambutnya.

Sumber keunggulan kompetitif yang kedua adalah keunikan. Artinya adalah produk anda tidak mudah dicontoh atau di-copy oleh pesaing anda. Contoh anda mempunyai warung bakso yang cukup laris. Tiba-tiba ada pesaing yang membuka warung bakso di dekat warung anda. Ia menyajikan bakso dan aksesorisnya mirip dengan bakso di warung anda. Rasa desain warung hingga seragam karyawannya sangat mirip dengan warung anda.
Apa yang terjadi? Anda mungkin akan kehilangan sebagian pelanggan anda bahkan mungkin perpindahan pelanggan bakso itu bisa makin besar jika pesaing anda itu menyajikan ‘value’ tambahan seperti kuah yang lebih gurih dan sebagainya.
Agar tidak tergerus oleh pesaing agresif itu warung bakso anda harus unik rasanya harus ‘khas’ sedemikian rupa sehingga pesaing anda sulit untuk menirunya. Contoh untuk kaldunya anda ‘kulakan’ langsung dari pabrik abon di kota lain sehingga ‘kegurihan’ kuah bakso anda benar-benar mampu membuat pembeli ketagihan. Jika itu bisa anda lakukan maka bisnis anda akan lestari dan bahkan berkembang pesat.

pira ni manuk

dijjagalkon

soban

soban i arangan